Halaman

Bab 1

BAB I
Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
1.  Menunjukkan letak Benua Asia dan
     benua lainnya.
2.  Menyebutkan letak astronomis Benua
     Asia dan benua lainnya.
3.  Menyebutkan letak geografis Benua Asia
     dan benua lainnya.
4.  Menyebutkan urutan Benua
     berdasarkan luasnya.
5.  Menyebutkan pembagian region Benua
     Asia dan benua lainnya.
6.  Menjelaskan keadaan alam negara-
     negara di Benua Asia dan benua lainnya.
7.  Menjelaskan dinamika penduduk Asia
     dan benua lainnya.
8.  Menjelaskan pengaruh perubahan ruang
     dan interaksi antarruang.terhadap
     keberlangsungan kehidupan ekonomi,
     sosial,budaya,politik,dan pendidikan di
     Asia dan benua lainnya.

Rangkuman materi


A. Letak dan Luas Benua Asia dan
     Benua Lainnya

1. Letak dan Luas Benua Asia
     Benua Asia terletak pada 26° BT —170°BT dan 11° LS —80° LU. Hampir seluruh wilayahnya berada di belahan bumi utara (BBU). Hanya sebagian kecil yang berada di belahan bumi selatan, termasuk Indonesia. Batas Benua Asia ialah Samudera Artik utara, Samudera Hindia di selatan, Benua Eropa, Pegunungan Ural, Laut Kaspia, Laut Hitam, Selat Bosporus, Selat Dardanella, Laut Tengah, Terusan Seuz, dan Laut Merah di barat, serta dengan Selat Bering di Samudera Pasifik di timur.
     Benua Asia merupakan benua terluas di permukaan bumi. Luasnya mencapai 44.000.000km² atau ¼ luas wilayah daratan dunia atau empat setengah kali luas Benua Eropa. Wilayahnya membentang dari Turki di bagian barat sampai Rusia bagian timur. Benua Asia juga meliputi Indonesia di selatan sampai Rusia adalah negara terlua di Benua Asia.

    Benua Asia menjadi beberapa wilayah atau regiaon yaitu Asia Barat atau Asia Barat Daya (Asia Timur Tengah), Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Rusia. Masing masing wilayah memiliki ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Pembagian lebih di dasari oleh perbedaan budaya dibandingkan aspek fisik wilayah. Pembagian Benua Asia menjadi sejumlah wilayah atau region dapat dilihat pada peta berikut.

2. Benua Amerika
    Benua Amerika sering juga disebut sebagai benua merah. Sebutan itu didapat karena benua tersebut terdapat Suku bangsa Indian. Suku Indian tidak merah sebenarnya kulit mereka terlihat merah karena Suku Indian suka melumuri kulit dengan cat berwarna merah.
    Benua Amerika terletak pada 170°BT—35°BB dan 83°LU—55°LS. Batas Benua Amerika adalah Samudera Arktik di Utara, Laut Weddel, Samudera Atlantik, dan Samudera Pasifik di selatan, Samudera Atlantik di timur, serta samudera Pasifik di barat. Benua Amerika merupakan benua terbesar kedua setelah Asia. Luas benua Amerika mencapai 42.057.100km². Perhatikanlah peta Benua Amerika berikut ini, cermatilah negara negara yang menjadi bagiannya.

    Secara geografis, Amerika terbagi atas empat kawasan atau region yakni kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibia yang terletak di sekitar Amerika bagian tengah. Sejumlah ahli geografis bahwa Meksiko masuk ke dalam wilayah Amerika Tengah.

3. Benua Eropa
    Benua Eropa dijuluki benua biru. Ada dua alasan kenapa disebut benua biru. Pertama, mayoritas penduduk Eropa memiliki bola mata berwarna biru. Kedua, sejak zaman dahulu, banyak kerajaan terkenal di Benua Eropa sehingga terkenal adanya istilah darah biru (bangsawan).
    Benua Eropa secara fisik menjadi satu daratan dengan Benua Asia. Keduanya hanya di pisahkan oleh sebuah pegunungan yaitu Pegunungan Ural. Namun, umumnya Eropa dan Asia masing masing di anggap sebagai benua. Alasannya, kedua tersebut memiliki budaya yang berbeda.  
 
    Benua Eropa terletak pada 9°BB—60°BT dan 35°LU—80°LU. Jika dilihat letaknya, Benua Eropa berada di luar wilayah tropis. Artinya, iklim di benua Eropa adalah subtropis dan sedang. Karena posisinya, Benua Eropa mengalami empat musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
    Luas Benua Eropa mencapai 10.355.000km². Secara geografis, Benua Eropa berbatasan dengan Samudera Arktik di Utara, Laut Tengah di selatan, Samudera Atlantik di barat, serta Benua Asia di timur. Batas benua Eropa dengan Benua Asia adalah Pegunungan Ural, Selat Dardanella, dan Laut Kaspia.
    Eropa terbagi atas empat kawasan atau region yakni kawasan Eropa barat, Eropa timur, Eropa Selatan, dan Eropa Utara. Pembagian wilayah atau region tersebut lebih pada perbedaan kondisi geografis yang mencakup aspek fisik dan budaya. Pada saat ini perwilayahan semacam ini sudah mulai pudar dengan adanya ikatan secara Ekonomi dan politik melalui lembaga Ini Eropa (Eorupean Union).

4. Benua Afrika
    Afrika terletak pada 17°BB—52°BT dan 35°LU—34°LS. Ini berarti Benua Afrika dilewati garis khatulistiwa. Sehingga sebagian wilayah beriklim tropis. Karena posisi lintangnya, sebagian besar wilayah ini beriklim tropis kecuali bagian paling Utara dan paling selatan. Di kedua wilayah tersebut, iklim mulai memasuki zona subtropis. Keadaan tersebut di sebabkan oleh wilayah yang sangat luas dan dikeliling Plato.
.......
    Benua Afrika berbatasan dengan laut tengah di Utara, Samudera Hindia di selatan dan timur, serta samudera Atlantik di barat. Benua Afrika merupakan benua terbesar ke tiga setelah Asia dan Amerika. Luas wilayah Afrika mencapai 30.290.000km². Secara geografis, benua Afrika terbagi atas lima kawasan yaitu Afrika Utara, Afrika Timur, Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Afrika Selatan.
..........
5. Benua Australia
    Australia terletak pada 113°BT—155°BT dan 10°LS—43°LS. Ini berarti ada bagian Australia yang memiliki iklim tropis, yaitu Australia bagian utara yang berdekatan dengan Indonesia. Sebagian wilayah lainnya beriklim subtropis dan sedang. Berikut ini batas-batas geografis wilayah Australia:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut
    Timor, Laut Arafuru, dan Selat Torres.
b. Sebelah timur berbatasan dengan
    Samudera Pasifik, Laut Tasman, dan Laut
    Coral. Sebelah Selatan berbatasan dengan
    Samudera Hindia.
c. Sebelah barat berbatasan dengan
    Samudera Hindia.
    Luas wilayah Benua Australia adalah 8.945.000km² dengan lebar sekitar 3.200km dan panjang 3.700km. Hanya satu negara dalam satu benua merupan keunikan dari Benua Australia, sehingga negara Australia memiliki luas wilayah yang sangat besar. Meskipun demikian, sekitar dua pertiga wilayahnya berupa gurun.

    Australia terdiri atas delapan negara bagian yaitu Australia Utara, Australia Selatan, Australia Barat, Victoria, New South Wales, dan Queensland, Tasmania, dan Daerah Khusus Ibukota. New South Wales merupakan negara bagian paling tua dan paling banyak penduduknya. Negara bagian paling luas adalah Australia Barat. Victoria merupakan negara bagian terkecil dan terpadat kedua.


B. Kondisi Alam Negara-Negara di 
     Dunia
   
    Setiap negara di dunia memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan negara lainnya, baik keadaan alamnya maupun keadaan penduduknya. Dalam kita akan mempelajari keadaan alam beberapa negara di dunia, baik di Benua Asia maupun di Benua lainnya. Keadaan alam yang di maksud adalah lokasi, iklim, bentuk muka bumi, geologi, flora dan fauna.
1.Jepang
a. Lokasi 
     
    Apa   yang   kalian   ketahui tentang negara Jepang? Ya, negara ini merupakan salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Setiap hari kita pasti melihat kendaraan bermotor produksi   Jepang   lalu   lalang di jalan-jalan kita sampai ke pelosok negeri.
    Di manakah negara Jepang berada? Perhatikanlah peta negara Jepang! Jepang terletak di barat laut Samudera Pasifik. Negara  ini  berbatasan  di sebelah barat dengan Korea Utara,    Korea    Selatan,    dan Rusia. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhstosk. Di sebelah timur dengan Samudera Pasifik dan di sebelah sebelah selatan berbatasan dengan Laut China Timur dan Laut Filipina. Secara astronomis Jepang berada pada 300LU–470LU dan 1280BT–1460BT.
   
  b. Iklim 
     Karena bentuk wilayah Jepang membujur dari utara-selatan, kondisi iklim Jepang bervariasi sesuai dengan lintangnya. Dilihat dari suhunya, pada musim dingin, suhu udara di Jepang antara -70°C sampai dengan  70°C.  Pada musim panas, suhu udara antara 210°C sampai dengan 270°C.
    Curah hujan di Jepang berkisar antara 840 – 3.050 mm per tahun.Ganti yang dicoret dengan: Jepang memiliki  iklim sedang dengan empat musim   yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin. Musim semi dimulai sekitar bulan Maret dan ditandai dengan munculnya kuncul bunga plum. Setelah bunga plum berakhir, kemudian muncul kuncup bunga sakura.
    Musim panas di Jepang dimulai sekitar bulan Juni. Suhu pada musim panas bisa mencapai 350 C dengan kelembapan lebih dari 90 %. Pada bulan tersebut, ditandai dengan pohon-pohon hijau dan suara serangga yang ribut. Sekolah di Jepang libur selama satu bulan atau libur musim panas dan biasanya penduduk
    Hari yang panas dan lembap pada musim panas berakhir di musim gugur. Sesuai dengan namanya, musim gugur di Jepang ditandai dengan mulai gugur atau rontoknya daun-daun di pohon. Peristiwa tersebut berawal sekitar bulan September. Sejauh mata memandang, daun-daun tampak berwarna merah, oranye dan kuning. Banyak binatang yang mengumpulkan makanan untuk ditimbun sebagai persediaan menghadapi musim dingin.
    Musim dingin ditandai dengan turunnya butiran salju yang diawali sekitar bulan Desember. Pada musim dingin, suhu udara sangat rendah, bahkan dapat mencapai -200 C seperti yang terjadi di Hokkaido.

  c. Bentuk Muka Bumi
    Jepang memiliki wilayah dataran yang kecil yaitu sekitar 30 persen dari luas wilayahnya. Sebagian besar atau 70-80 persen wilayahnya terdiri atas pegunungan. Wilayah dataran terletak di sepanjang pantai. Dataran terbesar dapat dijumpai di Dataran Kanto (wilayah Tokyo), Kinai Plain (Osaka-Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (Honshu), Sendai (Honshu Timur Laut). Selain itu, ada pula dataran yang relatif kecil luasnya di Hokaido dan menjadi pusat aktivitas penduduk.

  d. Geologi
  Jepang terletak di tepi bagian barat dari Samudera Pasifik. Daerah ini merupakan bagian dari cincin api (ring of fire) yang terdiri atas banyak gunung api. Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara ini. Salah satu diantaranya merupakan yang tertinggi di Jepang yaitu Gunung Fuji (3.776 m). Karena banyaknya gunung api, maka sekitar 25% wilayah negara ini tertutup lapisan vulkanik.
    Selain memiliki banyak gunung api, Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi. Mengapa demikian? Karena Jepang  terletak  pada  daerah  perbatasan  antara  lempeng  benua Asia  dan Lempeng Samudera Pasifik.
    Lempeng Benua Asia  terangkat karena  berat jenisnya lebih ringan, sehingga membentuk kepulauan Jepang. Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng tersebut juga menimbulkan gejala gempa dan gunung api. Fenomena tersebut mirip dengan Indonesia yang juga berada pada perbatasan zone tumbukan lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudera
    Jepang memiliki sumber daya mineral yang  sangat terbatas. Karena itu, Jepang sangat tergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil impor dari negara lain. Hasil tambang dari dalam negeri sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya.
    Beberapa hasil tambang tersebut adalah batubara  (kualitas  rendah),  timah, seng,   mangan,   tungsten,   antimoni, dan  krom.  Minyak  bumi  ditemukan di   Honshu   utara   tapi   produksinya sangat jauh dari kebutuhan.    Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah belerang. Mengapa demikian? Untuk menjawabnya telusuri informasi tentang proses pembentukan belerang dan  proses  pembentukan  pulau-pulau di Jepang.

   d. Flora dan Fauna
    Kalian mungkin mengira penggunaan lahan di Jepang didominasi oleh daerah perkotaan dengan banyak permukiman dan industri. Perkiraan tersebut dapat dipahami mengingat Jepang merupakan sebuah negara maju atau negara industri.
    Ternyata, perkiraan tersebut salah karena 67% wilayah Jepang justru masih merupakan hutan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di antaranya adalah pohon ek, bambu, mapel, birch, beech, dan poplar. Hewan di Jepang telah banyak berkurang. Dulu di negara ini dapat ditemukan babi hutan, monyet, srigala, dan rusa. Namun, kini jumlahnya terus berkurang.

  f. Kondisi Penduduk
    Jepang memiliki penduduk sebesar 126,9 juta jiwa (WPDS, 2015). Walaupun jumlah penduduknya besar tetapi ada kecenderungan terus mengalami penurunan. Angka kelahiran di Jepang relatif rendah, sehingga terjadi penurunan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk Jepang -0,1%, berarti setiap tahun terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara itu, jumlah penduduk lanjut usia semakin besar jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik.
    Sebagian  besar  penduduk  Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Perkembangan industri yang pesat membuat sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri. Penduduk Jepang terdiri atas beberapa etnik, tetapi yang dominan adalah  etnik  Jepang  yang  mencapai 98,5%, Korea (0,5%, China 0,4%, dan lainnya 0,6%.
    Agama yang dianut terdiri atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%) dan lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga Budha.
    Pada tahun 2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2015). Angka tersebut merupakan yang tertinggi di dunia. Ini menandakan bahwa kebiasaan hidup sehat dan pelayanan kesehatan di Jepang sangat baik.

2. Amerika Serikat
  a. Lokasi
    Amerika Serikat terletak pada 24033’LU-70023’LU dan 172027’-66051’ BB. Negara ini berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, Samudra Pasifik di sebelah barat, Samudra Atlantik di sebelah timur serta Meksiko, Teluk Meksiko, dan Kuba di sebelah selatan. Amerika Serikat juga memiliki negara bagian yang terpisah dari daratan utamanya yaitu Alaska yang terletak di barat laut Kanada.

  b. Iklim
    Wilayah Amerika Serikat sangat luas, dan memiliki beberapa jenis iklim. Iklim yang ada di negara tersebut terdiri atas iklim kontinental, iklim sedang, iklim mediteran, iklim subtropik, dan iklim dingin/kutub (Alaska). Secara umum, Amerika Serikat mengalami empat musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
    Suhu udara pada musim dingin dapat mencapai -300 C dan suhu pada musim panas dapat mencapai 270C di kebanyakan wilayahnya. Pada bagian gurun bisa mencapai 430C. Di Alaska, suhu udara lebih rendah karena letaknya dekat kutub. Suhu di wilayah ini bisa mencapai -210C sampai -300C pada musim dingin.
    Curah hujan di wilayah Amerika juga sangat bervariasi. Di pantai barat curah hujan bisa mencapai 2500 mm/tahun, namun di wilayah gurun dan dataran rendah pedalaman curah hujannya lebih rendah.

  c. Bentuk Muka Bumi
    Wilayah Amerika Serikat sangat luas, dan memiliki beberapa jenis iklim. Iklim yang ada di negara tersebut terdiri atas iklim kontinental, iklim sedang, iklim mediteran, iklim subtropik, dan iklim dingin/kutub (Alaska). Secara umum, Amerika Serikat mengalami empat musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
    Suhu udara pada musim dingin dapat mencapai -300 C dan suhu pada musim panas dapat mencapai 270C di kebanyakan wilayahnya. Pada bagian gurun bisa mencapai 430C. Di Alaska, suhu udara lebih rendah karena letaknya dekat kutub. Suhu di wilayah ini bisa mencapai -210C sampai -300C pada musim dingin.
    Curah hujan di wilayah Amerika juga sangat bervariasi. Di pantai barat curah hujan bisa mencapai 2500 mm/tahun, namun di wilayah gurun dan dataran rendah pedalaman curah hujannya lebih rendah.

  d. Geologi
    Amerika Serikat (AS) merupakan   negara yang kaya akan sumber daya geologi. Beberapa kekayaan alam tersebut   adalah batu bara, minyak bumi, tembaga, posfat, timah, dan besi. Kekayaan batu bara Amerika Serikat bahkan mencapai seperlima atau 27 persen dari cadangan batu bara dunia.  Beberapa bahan tambang yang dihasilkan Amerika Serikat adalah uranium, bauksit, emas, perak, merkuri, nikel, potash, besi, gas alam dan kayu-kayuan. Amerika Serikat juga memiliki dataran  yang  sangat luas dan  cukup subur. Dataran tersebut  banyak  ditanami  tanaman  sereal,  terutama jagung,  dan  dijadikan daerah peternakan.

  e. Flora dan Fauna
    Pada saat bangsa Eropa datang ke Amerika Serikat, bagian timur negara tersebut masih berupa hutan lebat. Di bagian utara atau di daerah pegunungan banyak ditumbuhi pohon pinus. Di bagian tengah Amerika Serikat (Great plains) terdapat padang rumput (prairie/steppa) yang sangat luas dari perbatasan dengan Kanada di utara sampai sekitar teluk Meksiko di selatan. Padang rumput tersebut berbatasan dengan gurun di bagian barat Amerika Serikat.   
    Di  bagian  tenggara dapat  dijumpai  hutan  yang menggugurkan daunnya setiap tahun (deciduous forest). Biasanya terdapat pohon mapel, elm, dan ek (oak). Pohon-pohon konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak tumbuh di daerah pegunungan California.
    Jenis fauna yang hidup di Amerika Serikat antara lain bison, antelop, dan beruang di kawasan Midwest; domba dan rusa di kawasan pegunungan; puma di pesisir pasifik; armadilo, selot, dan jaguar di kawasan barat daya; opossum, aligator, buaya kardinal di kawasan selatan; dan karibu, beruang kutub, anjing laut, serta paus di kawasan Alaska.

  f. Keadaan Penduduk
    Pada saat bangsa Eropa datang ke Amerika Serikat, bagian timur negara tersebut masih berupa hutan lebat. Di bagian utara atau di daerah pegunungan banyak ditumbuhi pohon pinus. Di bagian tengah Amerika Serikat (Great plains) terdapat padang rumput (prairie/steppa) yang sangat luas dari perbatasan dengan Kanada di utara sampai sekitar teluk Meksiko di selatan. Padang rumput tersebut berbatasan dengan gurun di bagian barat Amerika Serikat.   
    Di  bagian  tenggara dapat  dijumpai  hutan  yang menggugurkan daunnya setiap tahun (deciduous forest). Biasanya terdapat pohon mapel, elm, dan ek (oak). Pohon-pohon konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak tumbuh di daerah pegunungan California.
    Jenis fauna yang hidup di Amerika Serikat antara lain bison, antelop, dan beruang di kawasan Midwest; domba dan rusa di kawasan pegunungan; puma di pesisir pasifik; armadilo, selot, dan jaguar di kawasan barat daya; opossum, aligator, buaya kardinal di kawasan selatan; dan karibu, beruang kutub, anjing laut, serta paus di kawasan Alaska. 

3. Inggris
  a. Lokasi
    Inggris terletak pada 500  LU-600  LU dan 80  BB-20  BT. Posisinya berada di Benua Eropa yang secara geografis berbatasan di utara dengan Samudra Atlantik, di sebelah barat dengan Irlandia dan Samudra Atlantik, di sebelah timur dengan Laut Utara, dan di sebelah selatan dengan Selat English Channel. Luas wilayah Inggris mencapai 244.110 km2 meliputi wilayah England, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya.
    Jarak dari utara sampai selatan wilayah Inggris mencapai 965 km dan jarak dari timur ke barat mencapai 515 km.

  b. Iklim
    Karena posisi lintangnya, Inggris memiliki iklim sedang. Negara ini juga dikelilingi lautan, sehingga memiliki iklim laut dengan ciri sejuk dan basah. Karena itu, hampir sepanjang tahun  Inggris mengalami hari-hari yang sejuk dan dingin. Suhu udara tertinggi yang pernah tercatat mencapai 38,500 C pada musim panas dan -26,100  C pada musim dingin. Walaupun demikian, rerata suhu pada musim dingin antara 40–50C dan pada musim panas antara 120–160C. Pantai barat bagian utara Inggris lebih hangat dibanding dengan wilayah lainnya.
    Curah  hujan  di  Inggris  relatif merata sepanjang tahun dengan rata- rata tahunan mencapai 1.000 mm/ tahun. Pantai barat memperoleh curah hujan lebih tinggi dari pantai timurnya, namun curah hujan paling tinggi berada di pegunungan. Posisinya yang berada dekat  Samudera Atlantik  dan  adanya arus Atlantik Utara membuat pesisir barat  Inggris  lebih  sejuk  dan  lebih basah dibanding pesisir timurnya.

  c. Bentuk Muka Bumi
    Jika dilihat dari reliefnya, wilayah Inggris terbagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah yang bergunung-gunung di bagian utara dan dataran rendah yang bergelombang di timur dan selatan. Perbedaan relief ini menunjukkan adanya perbedaan usia batuan. Batuan berusia lebih tua berada di barat dan utara, sedangkan batuan yang lebih muda berada di timur dan selatan.

  d. Geologi
    Inggris  memiliki  sumber  daya  geologi  yang  beragam,  termasuk  batu bara yang sangat mendukung revolusi industri di Inggris. Selain itu, Inggris juga memiliki sumber daya minyak bumi dan gas yang memas.

  e. Flora dan Fauna
    Kegiatan pertanian dan industri di Inggris   telah   mengurangi   luas   area hutan alaminya. Akibatnya, sebagian flora dan fauna di Inggris telah berkurang populasinya dan bahkan beberapa  di  antaranya  punah.  Flora yang dapat dijumpai di Inggris adalah pohon ek dan elm, horse chestnut, spruce  Norwegia,  larch  Jepang,  dan fir Douglas. Fauna yang masih banyak dijumpai adalah rusa merah Skoltlandia dan sekitar 400 burung termasuk rajawali emas dari Skotlandia dan belibis merah yang khas dari Inggris.

  f. Kondisi Penduduk
    Pada tahun 2015, penduduk Inggris mencapai 65,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Angka pertumbuhan penduduknya hanya 0,4% atau tergolong rendah. Sebagian besar tinggal di daerah perkotaan yang mencapai angka 80% dari jumlah penduduknya. Kota London sebagai ibukota negara dihuni oleh sekitar 12% penduduk Inggris, sementara daerah bagian utara seperti Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara penduduknya jarang.
    Penduduk  asli  Inggris  terdiri  atas dua kelompok, yaitu Bangsa Kelt (Skotlandia,  Irlandia,  dan Wales)  dan Bangsa Jerman (Anglo, Saxon, Jute, Denmark,   dan  Norman).   Sebagian besar  (87,2  %) penduduknya berkulit putih, sisanya berkulit hitam dan, Asia.
    Bahasa  yang  digunakan  secara resmi  oleh   penduduk   Inggris   tentu saja Bahasa Inggris. Sebagian besar (86,9%) penduduknya beragama Kristen. Sisanya adalah pemeluk agama Islam, Yahudi, Hindu, Sikh, serta tidak beragama (atheis).

C. Dinamika Penduduk Benua-Benua
    di Dunia

     Penduduk senantiasa berubah dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya. Perubahan tersebut dapat terjadi karena adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk atau migrasi. Karena itulah penduduk mengalami dinamika atau disebut dinamika penduduk yaitu perubahan keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti, budaya, etnik, dan agama juga menunjukan dinamika penduduk.

  1. Dinamika Penduduk Asia
    Berdasarkan data World Population Data Sheet (WPDS), pada tahun 2005 jumlah penduduk Asia mencapai 3.921.000.000 jiwa. Jumlah tersebut bertambah menjadi 4.397.000.000 pada tahun 2015. Ini berarti penduduk Asia bertambah sebesar 476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
    Penduduk Asia tersebar tidak merata. Beberapa negara di Asia merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti China, India, dan Indonesia. Wilayah dengan jumlah dan kepadatan penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan. Wilayah pedalaman Asia relatif lebih jarang penduduknya.
    Dilihat dari komposisi berdasarkan usia, sebesar 25 persen penduduk Asia berusia di bawah usia 15 tahun dan sebesar   8 persen berusia   65 ke atas. Penduduk Asia berusia   antara 15 sampai 65 tahun sebesar 67 persen. Ini berarti sebagian besar penduduk Asia tergolong usia produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk berusia antara 15 sampai 65 tahun (WPDS, 2015).
    Laju pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1.5% per tahun. Walaupun begitu, persebaran dan pertumbuhan-penduduknya tidak merata di setiap kawasan. Contoh, Yaman, Suriah, Arab Saudi, Laos, dan Yordania merupakan negara-negara dengan pertumbuhan tinggi, yaitu di atas 2,5%.
    Penduduk Asia memiliki kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Human Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator Angka Harapan Hidup sejak Lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan per kapita.
    Jika suatu negara memiliki skor HDI yang tinggi, maka penduduk negara tersebut    menunjukkan angka harapan hidup yang lebih panjang, lama pendidikan yang lebih lama (rata-rata pendidikannya tinggi), dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi.
    Berdasarkan indikator HDI, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi. Sejumlah negara di Asia memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan rendah. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei, china dan Saudi Arabia masuk kelompok dengan kualitas penduduk atau HDI sangat tinggi.
    Negara-negara tersebut memiliki penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan sangat tinggi. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal untuk kategori rendah.
    Dilihat dari komposisi berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas tiga ras utama yaitu Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid. Tipe ras tersebut telah bercampur baur sehingga mengalami proses asimilasi antara satu dan lainnya. Dalam wilayah tertentu masih terdapat ras yang dominan sebagai berikut.
a. Asia Utara dan Asia Tengah mayoritas adalah ras Kaukasoid atau ras
Europoid.
b. Asia Timur dan Asia Tenggara sebagian besar adalah ras Mongoloid. 
c. Asia Selatan bagian tengah didominasi ras Kaukasoid.
d. Asia Selatan bagian selatan didominasi ras Negroid, misalnya suku bangsa
Dravida di India Selatan dan Srilanka.
e. Asia Barat (Timur Tengah) bagian selatan, khususnya negara-negara di
Semenanjung Arab (Yaman, Oman), didominasi ras Negroid.
f.  Asia  Kecil,  Asia  Barat  (Timur  Tengah)                     bagian  utara  didominasi  ras
Kaukasoid/Europo id dan ras Negroid.
    Asia  memiliki  budaya  yang  sangat  beragam. Asia  merupakan  tempat lahirnya agama-agama besar di dunia, seperti Hindu, Sikh, konfusianisme, Taoisme,  Shinto,  Buddha,  Islam,  Kristen,  dan Yahudi  (Judaism). Agama- agama yang lahir di Asia kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan dunia.
    Selain agama, Benua Asia juga memiliki banyak bahasa. Kebanyakan negara di Asia memiliki lebih dari satu bahasa asli atau pribumi. Sebagai contoh, di Indonesia terdapat sekitar 600 bahasa asli atau daerah, Filipina terdaat 100 bahasa daerah.
    Keragaman dan kekayaan budaya Asia juga terlihat dari karya seni, literatur dan musik. Porselen, keramik, kaligrafi, lukisan, peralatan dari gelas dan metal, tekstil dan arsitektur. Karya seni berupa alat musik juga sangat banyak jenisnya.

2. Dinamika Penduduk Amerika
    Penduduk     Benua     Amerika pada tahun 2005 mencapai angka 888.000.000 jiwa sedangkan pada tahun 2015 mencapai 987.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk Benua Amerika tergolong rendah, yakni 0,9% per tahun.
   Seperti halnya Asia, sebaran penduduk Amerika juga tidak merata. Konsentrasi penduduk Amerika berada  di  bagian timur dan barat Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Karibia, serta bagian barat dan timur Amerika Selatan. Bagian tengah Benua Amerika umumnya lebih rendah kepadatan penduduknya. 
    Demikian halnya dengan wilayah paling utara dan paling selatan. Kedua wilayah tersebut mendekati kutub utara dan kutub selatan.
     Komposisi penduduk Amerika berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 24 persen dari penduduknya berusia kurang dari 15 tahun dan sekitar 10 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti sebesar 34 persen penduduknya termasuk penduduk usia tidak produktif. Selebihnya atau sebesar 66 persen merupakan penduduk usia produktif.
    Benua Amerika memiliki kualitas penduduk yang bervariasi. Negara yang memiliki kualitas penduduk yang tinggi di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Argentina, dan Chile. Negara dengan kualitas penduduk yang tinggi adalah Meksiko, Brazil, dan sejumlah negara Amerika Latin lain. Negara dengan kualitas penduduk sedang adalah Paraguay, Bolivia dan sejumlah negara lain.
    Suku Indian merupakan peduduk asli Amerika. Namun jumlah mereka terus menyusut karena terdesak perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke Amerika sejak abad ke-15. Penduduk asli lainnya adalah suku Eskimo.
    Penduduk pendatang berasal dari berbagai benua yang terdiri atas tiga ras utama, yaitu Ras Negroid dari Afrika, ras Mongolia dari Asia, dan ras Kaukasoid yang berkulit putih dari Eropa. Dalam perkembangannya penduduk pendatang dan penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga dapat dijumpai adanya penduduk campuran.
    Budaya Amerika dapat dibedakan secara umum menjadi budaya Amerika Utara dan Amerika Selatan.  Amerika Utara terdiri atas Amerika Serikat dan Kanada. Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan budaya yang sangat beragam.
    Budayanya dibentuk oleh budaya asli Amerika, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, budaya Amerika mempengaruhi budaya di wilayah lainnya di dunia. Bahasa utama yang digunakan penduduknya adalah Bahasa Inggris. Walaupun demikian, penduduk Amerika menggunakan juga Bahasa Spanyol, Mandarin, Perancis, dan Jerman.     Bahkan, Biro Sensus Amerika memperkirakan lebih dari 300 bahasa digunakan di Amerika Serikat.
    Penduduk Amerika Serikat sebagian besar (83%) menganut agama Kristen. Sisanya menganut agama Yahudi dan Islam. Selain itu, terdapat pula penduduk Amerika Serikat yang tidak menganut agama atau ateis.
    Budaya Amerika juga terlihat gaya berbusana, olah raga, dan makanan. Produk  budaya  seperti  jeans,  sepatu,  baseball,  topi  cowboy  dan  sepatu boots merupakan budaya Amerika. Hamburger, hotdog, keripik ketang, dan makaroni juga menjadi contoh budaya makanan dari Amerika Serikat. Dalam bidang seni banyak karya seni yang dijadikan kiblat bagi warga dunia seperti film dan acara televisi.
    Selain budaya Amerika Utara, terdapat pula Budaya Amerika Selatan atau Amerika Latin. Beberapa budaya menunjukkan adanya perbedaan. Dilihat dari agamanya, penduduk Amerika Selatan didominasi oleh agama Katolik Roma. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme dan Shamanisme.
    Bahasa Portugis dan Spanyol merupakan bahasa utama di Amerika Selatan. Selain itu, terdapat pula bahasa lainnya, seperti Aymara di Bolivia, Wayuu di Venezuela dan Kolombia, dan beberapa bahasa lainnya. Musik dan tari juga menjadi ciri budaya Amerika Selatan terutama tarian Samba dari Brazil, Tango dari Argentina dan Uruguay, dan Cumbia dari Colombia.2. Dinamika Penduduk Amerika

3. Dinamika Penduduk Afrika
    Pada tahun 2015,  jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut bertambah    sebesar 265.000.000 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.
    Besarnya angka pertambahan penduduk tersebut tidak lepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000 penduduk. Angka kematian penduduk Afrika juga besar yaitu mencapai 10 jiwa tiap 1.000.
    Angka migrasi juga negatif kecuali Afrika Selatan, artinya ada penduduk Afrika yang bermigrasi ke benua lainnya.   Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu 2,5% per tahun. Sebaran   penduduk   Benua  Afrika juga tidak merata. Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni yaitu di wilayah gurun.
    Wilayah dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan rendah terdapat di Gurun Sahara dan bagian tengah Tengah Afrika.
    Afrika memiliki angka kelahiran yang    tinggi    seperti    halnya    juga Asia Selatan. Banyak hal menjadi penyebabnya yaitu sistem keluarga yang kuat, penduduk Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar dapat mengolah  lahannya,  banyaknya angka  kematian  yang  direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi. Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga masih rendah, khususnya alat kontrasepsi.
    Kualitas penduduk Afrika umumnya relatif rendah. Berdasarkan kriteria Human Development Index (HDI), tidak ada satu  negara pun yang memiliki kualitas penduduk yang tergolong sangat tinggi.
    Beberapa negara memiliki kualitas penduduk yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia. Negara yang kualitas penduduknya tergolong sedang antara lain Mesir, Afrika Selatan, dan Namibia. Negara dengan kualias penduduk rendah di antaranya adalah Sudan, Ethiopia, Kenya, dan Chad.
    Sebagian  besar  penduduk  Benua Afrika  adalah  keturunan  negro  yang berkulit hitam. Hal inilah yang menyebabkan Benua Afrika mendapat julukan Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu Negro Sudan dengan ciri kulit hitam, bibir tebal, dan rambut keriting,
    Golongan kedua adalah Negro Bantu dengan ciri seperti Negro Sudan tetapi kulitnya lebih terang. Secara garis besar penduduk Afrika digolongkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut.
a. Ras Negro yang mendiami sebelah selatan Gurun Sahara merupakan penduduk mayoritas. Ras negro ini terdiri atas beberapa suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan, dan Suku Bantu.
b. Ras Kaukasoid dari keturunan Arab yang mendiami Afrika Utara. Ras
ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas dua suku bangsa yaitu suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid.
c. Ras Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih, keturunan
Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika Selatan.
d. Suku  pribumi  merupakan  penduduk  asli  yang  banyak  tinggal  di daerah-daerah pedalaman. Suku pribumi terdiri atas Suku Pygmy di hutan Kongo, Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan.
    Seperti halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika juga memiliki budaya yang sangat beragam. Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika kemudian berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.
    Penduduk Afrika menganut  beragam  agama.  Di  kawasan Afrika  Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan. Di kawasan Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih banyak dibandingkan Islam dan Hindu.
    Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah penganut kepercayaan animisme. Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika ialah Yahudi, dan Katolik Roma.
    Budaya Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni dapat berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing. Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab.
    Penduduk asli, khususnya di wilayah sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika.
    Benua Afrika  memiliki  keragaman  bahasa  yang  sangat  tinggi.  Namun terdapat  bahasa  utama  yang  digunakan  yaitu Arab,  Swahili,  dan  Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa. Dari jumlah tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
a. Afro-Asiatika, meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya sekitar 200 bahasa.
b. Nilo-Saharan, mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya mencapai sekitar 140 bahasa.
c. Congo-Saharan (Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika sebagai
cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan
200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.
d. Khoisan, mencakup bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sekitar 30
bahasa.

4. Dinamika Penduduk Eropa
    Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa   mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2015, angka tersebut bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia  dan Amerika. Mengapa demikian?
    Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka  kelahiran  hanya  11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap  1.000  penduduk.  Bertambahnya  penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
    Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel.
    Eropa merupakan wilayah tujuan migrasi penduduk dari berbagai negara, khsuusnya     negara-negara     di    Afrika Utara dan Timur Tengah yang sedang berkonflik.  Pada  tahun  2015  saja, sebesar 836.000 orang datang ke Eropa, khususnya Jerman,Inggris dan Swedia. Daerah konflik seperti Syria, Irak, Mesir dan beberapa negara lainnya menjadi penyumbang utama migran ke Eropa. Mereka    mencarintempat    yang    lebih aman dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Penduduk tersebut tersebut merupakan  pengungsi  dan  banyak  dari dari mereka  meninggal di lautan  karena perahu yang seadanya.
    London, Madrid, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.
    Penduduk  Eropa  menunjukkan bahwa  sebesar  16  persen  kurang  dari 15 tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok produktif.
    Penduduk Eropa umumnya memiliki kualitas hidup sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi.
    Negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi di antaranya Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.
    Penduduk Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu sebagai berikut.
a. Bangsa Nordik, ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru,  tengkorak  panjang,  dan  muka  sempit.  Mereka  banyak  tinggal  di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
b. Bangsa Alpen, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Perancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman bagian selatan.
c.  Bangsa Mediteran, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
d. Bangsa Slavia, ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka banyak tinggal
di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montonegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
e. Bangsa  Dinarik,  ciri  memiliki  rambut  gelap  dan  banyak  terdapat  di
Rumania.
    Penduduk Eropa menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik Roma tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman bagian selatan, dan Polandia. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara Skandinavia.
    Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta Serbia dan Montenegro.
Hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara Jerman, Perancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua.
    Benua Eropa memiliki banyak ragam bahasa dan kebanyakan negara memiliki setidaknya satu bahasa resmi. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahasa terbesar di Eropa adalah Rusia kemudian diikuti Jerman. Selain itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal.
    Selain bahasa, Eropa memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan.  Karya  seni  masyarakat  Eropa  telah  lama  berkembang,  bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya Eropa  adalah Yunani dan Romawi. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.

5. Dinamika Penduduk Australia
    Pada tahun 2015 penduduk Australia mencapai 23.900.000 jiwa. Pada tahun 2005,  jumlah  penduduknya  mencapai 20.400.000 jiwa atau terjadi penambahan sebesar 3.500.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Jumlah penduduk Australia memang jauh lebih kecil jika dibandingkan benua lainnya.
    Penambahan jumlah penduduk Australia terjadi karena adanya kelahiran yang mencapai 13 kelahiran tiap 1.000 penduduk. Angka kematiannya adalah 7 kematian tiap 1.000 penduduk. Australia juga menjadi negara tujuan  migran dari berbagai negara lainnya, sehingga migrasi neto negara ini mencapai angka 8.
    Meskipun Australia merupakan negara yang amat luas, tetapi tidak banyak daerah yang cocok untuk daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup.
    Daerah  pantai Australia  sebelah  Utara  tidak  dihuni  oleh  banyak penduduk karena iklim tropisnya sangat kering, sedangkan daerah pedalaman dan daerah pantai Barat Australia terlalu gersang. Kebanyakan orang Australia, yakni lebih dari 85% tinggal di kota kecil dan kota besar. Kota-kota tersebut pada umumnya terletak di tepi pantai.
    Australia sering dijadikan daerah tujuan utama dari negara-negara konflik, termasuk dari Timur Tengah. Mengapa demikian? Ternyata Australia   telah   memiliki   hukum yang mengatur tentang pengungsi. Australia telah menandatangani konvensi   Pengungsi   tahun   1951 yang mengharuskan negara tersebut mengurus pengungsi yang datang ke wilayahnya.
    Australia merupakan negara sekaligus benua dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi. Salah satu indikator kualitas penduduk yaitu angka harapan hidup menunjukkan kategori tinggi, yaitu 82 tahun. Ini menunjukkan penduduk Australia memiliki kondisi kesehatan yang baik. Pendapatan penduduk Australia juga tergolong tinggi yang mencapai 42.880 dolar (WPDS,2015).
    Sebagian besar (92%) penduduk Australia adalah bangsa kulit putih atau ras kaukasoid, selebihnya adalah dari Asia (7%), Aborigin dan lainnya (1%). Bangsa kulit putih umumnya adalah dari Eropa yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia, sisanya dari Italia, Belanda, dan Skotlandia, Jerman, dan Yunani. Penduduk yang berasal dari Asia,  sebagian besar dari China dan India.
    Australia memiliki budaya yang beragam. Budaya Australia terdiri atas budaya suku asli yaitu suku Aborigin dan penduduk selat Torres, serta budaya suku pendatang. Banyaknya penduduk pendatang di Australia memperkaya budaya Australia.
    Karena sebagian besar penduduk pendatang berasal dari Eropa, maka budaya Eropa tampak lebih dominan. Salah satunya adalah dalam hal   penggunaan bahasa. Bahasa nasional Australia adalah Bahasa Inggris. Semua penduduk di Australia didorong untuk meguasai Bahasa Inggris.
    Sebagian besar penduduk Australia beragama Kristen Protestan (61,2%), Budha (2,5%), Islam (2,2%), Hindu (1,3%), dan sejumlah agama lainnya. Besarnya penduduk yang beragama Kristen tidak lepas dari banyaknya penduduk Australia yang berasal dari Inggris dan negara lainnya di Eropa. Walaupun demikian agama dan kepercayaan penduduk asli juga dihargai dan diberi kebebasan untuk menjalankannya.

D. Pengaruh Perubahan Ruang dan 
     Interaksi Antarruang di Benua
     Asia dan Benua Lainnya

    Perubahan ruang dan Interaksi Antarruang dapat terjadi dalam berbagai ruang lingkup atau skala. Dalam lingkup yang sempit, perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat terjadi  antara desa dengan kota, dan dalam skala yang luas perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat terjadi antarnegara dan benua.
    Perubahan ruang dan interaksi antarruang dalam lingkup desa dan kota menimbulkan berbagai pengaruh bagi desa maupun kota. Di Asia dan Benua Lainya, perubahan ruang dapat terlihat dengan adanya alih fungsi lahan dari hutan menjadi pertanian dan pemukiman, serta dari pertanian menjadi pemukiman. Di Eropa, perubahan tersebut telah berlangsung lama dan semakin meningkat saat Revolusi Industri. Akibatnya banyak terbentuk kota-kota dan meningkatkan  jumlah penduduk yang tinggal di kota.
    Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antar Ruang di Asia dan Benua LainnyaDi Asia, terlihat perubahan ruang dari alih fungsi lahan. Sekitar 50 % lahan di Asia telah di sulap menjadi wilayah pertanian dan juga banyak di wiayah Asia berubah menjadi wilayah perkotaan. Perubahan tersebut mndorong terjadinya interaksi antarruang dalam bentuk perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 2015, sekitar 47 % penduduk Asia tinggal di daerah perkotaan (WPDS,2015).
    Kota - kota di Asia dan benua lainnya mejadi tujuan penduduk dari desa-desa di sekitarnya. Perkembangan ekonomi yang cepat di daerah perkotaan membuat banyak peluang kerja dan kesempatan berusaha, sehingga membuat banyaknya penduduk desa yang berpindah ke kota.
    Terdapat sejumlah faktor yang mendorong penduduk desa di Asia berpindah tempat ke kota, yaitu alasan ekonomi seperti terbatasnya lapangan kerja di desa dan faktor lainnya seperti konflik, bencana alam, terbentuknya gurun (desertification) dan industri atau masuknya air laut ke daerah daratan. Interaksi keruangan antar desa dan kota di Asia dan benua lainnya telah berdampak secarfa ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidian.
Beberapa dampak dari interaksi desa dan kota adalah sebagai berikut :
Semakin beragamnya orientasi mata pencaharian dari yang hanya berorientasi di bidang pertanian, berkembang menjadi industri yang memanfaatkan hasil pertanian.
Semakin meningkatnya produktifitas pertanian dan juga adanya teknologi tepat guna atau cara betani yang lebih maju.
Semakin berkembang/baiknya sarana transportasi antara desa dan kota, sehingga memperlancar mobilitas penduduk maupun barang dari desa ke kota begitupun sebaliknya.
Budaya kota biasanya masuk ke desa, baik dari cara berpakaian, bahasa, seni dan sebagainya yang tidak selalu sesuai dengan budaya desa.
Berkembangnya media massa membaut warga desa semakin faham dengan issu-issu politik yang sedang berkembang, sehingga kesadaran akan dunia politik warga desa turut ikut berkembang.
Makin banyaknya guru dan Sekolah yang di bangun di desa, sehingga tingkat atau kualitas pendidikan di desa juga berkembang. 
Bagi kota, desa tentunya memiliki peran yang sangat sentral atau penting. Interaksi keruangan antara kota dan desa membawa pengaruh terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik do kota. 
Berikut ini adalah beberapa pengaruh Interaksi keruangan antara kota dan desa :
Secara ekonomi, kota memperoleh sumber daya dari desa, baik berupa sumber daya manusia yakni tenaga kerja maupun sumber daya alam berupa hasil pertanian atau hasil tambang.
Penduduk desa yang bekerja di kota sebagian tidak menjadi penduduk kota yang sukses dan sebagiannya lagi menimbulkan masalah kemiskinan di kota yan tampak dari adanya permukiman kumuh.
Kota dihuni penduduk pendatang dari desa yang sebagian besar masih mempetahankan budaya atau cara hidup di desanya.
    Pengaruh interaksi keruangan biasa terjadi antarnegara dan antarbenua. Persoalan jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam proses interaksi berkait kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transprotasi yang dengan itu semua, Peristiwa di suatu negara dengan cepat dapat di saksikan oleh penduduk dari negara atau benua lain. Pengaruh antarnegara dapat berupa pengaruh ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Berikut beberapa pengaruh yang akan di jelaskan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Ekonomi.
    Iteraksi antarruang terjadi salah satunya karena adanya kebutuhan yang akan barang dan jasa yang tidak mampu siproduksi oleh suatu negara. Negara yang memasok kebutuhan tersebut memperoleh keuntungan ekonomi dari barang dan juga jasa yang di pasoknya. Keuntungan itu tentunya sangat menguntungkan bagi suatu negara sebab banyak tenaga kerja yang terlibat dan diperolehnya divisa dari hasil penjualannya. Bagi negara yang dipasok kebutuhannya, keuntungan diperoleh dari barang dan jasa yang diperolehnya. Barang dan jasa tersebut dapat berupa barang konsumtif maupun utnuk keperluan produksi, misalnya mesin-mesin industri.

2. Pengaruh perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Sosial.
    Interaksi antarnegara dan benua juga melibatkan manusia sebagai pelaku utamanya. Interaksi sosial antarmanusia yang memiliki kehidupan sosial berbeda kemudian terjadi dimana interaksi tersebut dapat terjadi dengan cara bertemu secara langsung (tatap wajah) atau dengan cara melalui media komunikasi. Kehiduapn sosial dapat berubah sebab adanya pengaruh dari interaksi tersebut. Contohnya, wisatawan dari negara lain yang datang ke negeri kita.

3. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Budaya.
    Media transportasi dan komunikasi membuat interaksi ruang dapat terjalin lebih intensif dimana pada saat ini, interaksi antarruang tidak hanya bertemu secara fisik melalui tatap muka. kondisi ini membuat interaksi antar masyarakat dengan budaya yang berbeda semakin sering terjadi secara langsung yang dimana hal tersebut juga di dukung oleh kemajuan teknologi transportasi melalui pertemuan antarmasyarakat dengan budayanya secara fisik. Kemajuan teknologi komunikasi sangat mendukung interaksi budaya secara langsung.
    Peristiwa budaya dapat di saksikan secara langsung oleh masyarakat di daerah yang berbeda yang kemudian menjadi pengaruh serta mempengaruhi budaya masyarakat yang menyaksikannya. Sebagai contoh, Cara aau gaya berpakaian artis-artis Hollywood dengan cepat di tirukan oleh banyak masyarakat dari negara lain atau benua lainnya dan selain dari cara berpakaian, dari segi makanan terutama pada makanan ala china juga banyak di tirukan oleh masyarakat di negara lainnya.

4. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Politik.
    Kehidupan politik suatu negara juga seringkali dipengaruhi oleh negara lain sebab sistem demokrasi yang dipilih banyak negara saat ini merupakan hasil pengaruh dari negara lain yang lebih dulu mengembangkannya. Meski terdapat penyesuaian, namun secara umum biasanya mengacu pada sistem pemerintahan dan demokrasi tertentu.
    Dinamika kehidupan politik suatu negara juga tidak terlepas dari adanya interaksi dalam bantuk komunikasi antarwilayah atau negara di dunia. Peristiwa politik di suatu negara dapat pula mempengaruhi kebijakan politik negara lain. Contohnya, pertikaian antara Israel dan Palestina mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam melakukan hubungan dengan israel maupun palestina. Indonesia mendukung perjuangan palestina dan tidak melakukan hubungan diplomatik dengan israel.

5. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Pendidikan.
    Pendidikan merupakan modal dasar untuk menuju pada kemajuan suatu bangsa dimana banyak negara yang memberikan perhatian besar terhadap pendidikan warganya, sehingga mereka berhasil untuk menjadi negara yang maju. Walaupun demikian, sebagian negara masih tertinggal dalam hal pendidikan. Penyebabnya antara lain disebabkan oleh masalah ekonomi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.
    Dalam perkembangan berikutnya, banyak negara semakin memperhatikan pendidikan. Interaksi antar wilayah desa dan kota membuat masyarakat desa semakin menyadari akan pentingnya pendidikan. Di banyak negara, akses terhadap pendidikan semakin baik sebab negara berupaya memberikan fasilitas pendidikan sampai ke desa. Banyak penduduk desa yang melanjudkan pendidiannya ke kota.
    Dalam lingkungan negara, salah satu kerja sama hubungna antarnegara adalah dalam bidang pendidikan. Banyak negara berkembang mengirim pelajar dan mahasiswa ke negara-negara maju dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara-negara berkembang. Negara maju juga banyak menyediakan fasilitas beasiswa bagi negara-negara lainnya yang masih berkembang.


    

1 komentar: